SPWM Gelar Dialog Iman Antar Umat Beragama: Toleransi Kunci Pelayanan Kesehatan yang Inklusif

Malang, 28 Mei 2025 — Dalam semangat memperkuat harmoni dan toleransi antarumat beragama, Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) STIKes Panti Waluya Malang menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Dialog Iman Antar Umat Beragama: Ruang Lingkup Toleransi Agama dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat”, pada Rabu, 28 Mei 2025.

Acara yang berlangsung di aula utama STIKes ini dihadiri oleh tokoh-tokoh lintas agama terkemuka yang turut menyampaikan perspektif mereka mengenai pentingnya toleransi dalam praktik pelayanan kesehatan. Kelima narasumber yang hadir antara lain:

1. Romo Henricus Suwaji, O. Carm. (Katolik)

2. Pdt. Chrsyta BP Andrea, M.Th (Kristen)

3. KH. Abdullah Sam, S.Psi., M.Pd (Islam)

4. Prof. Dr. Eng. Ir. I Made Wartana, M.T. (Hindu)

5. Bikkhu Jayamedo Thera (Buddha)

Diskusi yang berlangsung dalam suasana hangat dan penuh rasa hormat ini mengangkat berbagai isu aktual terkait keberagaman keyakinan dalam pelayanan kesehatan. Para pembicara menekankan bahwa tenaga kesehatan perlu memiliki sensitivitas budaya dan spiritual dalam merawat pasien dari berbagai latar belakang agama. Toleransi, menurut mereka, bukan hanya nilai moral, tetapi juga kebutuhan profesional dalam membangun pelayanan yang adil dan humanis.

Acara dibuka secara resmi dengan sambutan dari Ketua STIKes Panti Waluya Malang, yang menegaskan pentingnya membangun karakter mahasiswa tidak hanya sebagai profesional kesehatan, tetapi juga sebagai insan yang menghargai pluralitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Sambutan Ketua STIKes Panti Waluya Malang:

“FKUB bukan hanya forum dialog, tetapi juga wadah konkret untuk membangun jembatan antar umat beragama, mempererat silaturahmi, dan memperkuat nilai-nilai toleransi yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa. Kami berharap mahasiswa dapat belajar langsung dari para tokoh lintas agama mengenai pentingnya hidup rukun dalam perbedaan.”
(Ketua STIKes Panti Waluya Malang)

Turut hadir dalam acara ini Wakil Ketua I, II, dan III, para Kaprodi, dosen dan staf, serta ratusan mahasiswa dari berbagai program studi. Acara juga dimeriahkan dengan sesi tanya jawab yang interaktif antara mahasiswa dan para narasumber, menandakan antusiasme tinggi terhadap tema yang diangkat.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini, khususnya dalam bidang pelayanan kesehatan yang menyentuh semua lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang agama. (Humas SPWM)